• Home
  • Regional
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekbis
  • Politik
  • Teknologi
No Result
View All Result
  • Home
  • Regional
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekbis
  • Politik
  • Teknologi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Produksi Susu Global Berpotensi Turun hingga 10 Persen

Produksi Susu Global Berpotensi Turun hingga 10 Persen | Foto: NNehring.

Produksi Susu Global Berpotensi Turun hingga 10 Persen

July 4, 2025
Share on FacebookShare on Twitter

Produksi susu global diperkirakan akan turun hingga 10 persen akibat meningkatnya frekuensi dan intensitas gelombang panas. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa suhu tinggi tidak hanya menurunkan produktivitas sapi perah secara langsung, tetapi juga memberi efek berkepanjangan pada kesehatan dan produksi ternak.

Penelitian yang mengamati lebih dari 130.000 sapi selama 12 tahun ini mengungkapkan bahwa suhu ekstrem dapat menurunkan produksi susu hingga 10%. Hanya dengan satu jam suhu bola basah—kombinasi antara suhu dan kelembapan—yang melebihi 26°C, produksi susu harian turun sebesar 0,5%. Efek ini bahkan bisa bertahan hingga 10 hari setelah paparan panas pertama.

You might also like

Israel Fitnah Jurnalis Gaza Sebagai Anggota Hamas Agar Aksi Pembunuhan Mereka Dibenarkan

August 16, 2025
Minyak Dunia Melemah Setelah OPEC+ Naikkan Produksi, Pasar Cemas?

Minyak Dunia Melemah Setelah OPEC+ Naikkan Produksi, Pasar Cemas?

August 4, 2025

“Ini bukan hanya tentang satu hari panas, tapi efek akumulasinya terhadap ketahanan dan kesehatan sapi,” ungkap Claire Palandri, penulis utama studi yang dimuat di jurnal Science Advances, dilansir dari The Guardian, Jumat, 4 Juli 2025.

Dengan memproyeksikan kondisi iklim tahun 2050, para peneliti dari Universitas Yerusalem, Tel Aviv, dan Chicago memperkirakan produksi susu rata-rata global dapat menyusut hingga 4%. Dampak ini akan sangat terasa, terutama bagi 150 juta rumah tangga di seluruh dunia yang bergantung pada peternakan sapi perah.

Wilayah Asia Selatan diprediksi menjadi kawasan paling terdampak. Kawasan ini diproyeksikan menyumbang lebih dari setengah pertumbuhan produksi susu global dalam dekade mendatang. Namun, dengan intensitas gelombang panas yang semakin memburuk akibat pembakaran bahan bakar fosil, produktivitas sapi perah di wilayah ini berada dalam ancaman serius.

Di Israel—lokasi utama penelitian—sebagian besar peternak telah mengadopsi teknologi untuk melindungi sapi dari stres panas, seperti ventilasi, alat penyiram air, dan penyediaan area teduh. Namun, menurut studi, saat suhu melewati 24°C, strategi ini hanya mampu menahan sekitar 40% dampak buruk terhadap produksi susu.

Claire Palandri menekankan bahwa upaya adaptasi harus lebih komprehensif. Ia mendesak pembuat kebijakan untuk memperhatikan faktor stres tambahan pada sapi, seperti sistem kurungan dan pemisahan anak-sapi, yang membuat hewan lebih rentan terhadap cuaca ekstrem.

Masalah Lingkungan yang Saling Terhubung

Ancaman terhadap produksi susu ini juga memperkuat pentingnya mitigasi perubahan iklim. Ternak sapi sendiri merupakan sumber sepertiga emisi metana dari aktivitas manusia. Metana, seperti karbon dioksida, mempercepat pemanasan global dan memperburuk siklus gelombang panas.

“Jika tidak ditangani secara serius, perubahan iklim akan menjadi ancaman nyata bagi ketahanan pangan global, termasuk pasokan susu yang menjadi kebutuhan pokok di banyak negara,” ujar Palandri.***

Previous Post

Kurs Hari Ini, Rupiah Melemah ke Rp16.223 per Dolar AS, Berikut Penjelasannya

Next Post

BTN Syariah Gelar Rakernas, Mantapkan Langkah Menuju Spin Off Jadi Bank Umum Syariah

Berita Terkait

Internasional

Israel Fitnah Jurnalis Gaza Sebagai Anggota Hamas Agar Aksi Pembunuhan Mereka Dibenarkan

by admin
August 16, 2025
0

Israel menugaskan unit khusus militer mereka untuk mengidentifikasi jurnalis Palestina agar mereka bisa difitnah sebagai pejuang Hamas yang menyamar. Tindakan Israel itu diduga...

Read more
Minyak Dunia Melemah Setelah OPEC+ Naikkan Produksi, Pasar Cemas?

Minyak Dunia Melemah Setelah OPEC+ Naikkan Produksi, Pasar Cemas?

August 4, 2025
Tsunami Jepang Dilaporkan Memiliki Daya Rusak yang Tak Bisa Diremehkan

Tsunami Jepang Dilaporkan Memiliki Daya Rusak yang Tak Bisa Diremehkan

August 1, 2025

Tsunami Akibat Gempa di Rusia Capai Wilayah Indonesia, BMKG: Status Waspada Masih Berlaku

July 31, 2025
Next Post
BTN Syariah Gelar Rakernas, Mantapkan Langkah Menuju Spin Off Jadi Bank Umum Syariah

BTN Syariah Gelar Rakernas, Mantapkan Langkah Menuju Spin Off Jadi Bank Umum Syariah

BeritaPontianak.com

© 2023 Berita Pontianak.

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

No Result
View All Result
  • Home
  • Regional
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekbis
  • Politik
  • Teknologi

© 2023 Berita Pontianak.