• Home
  • Regional
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekbis
  • Politik
  • Teknologi
No Result
View All Result
  • Home
  • Regional
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekbis
  • Politik
  • Teknologi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Drama Hukum 1 Dekade Berakhir, Bos Samsung Lee Jae-yong Bebas dari Tuduhan Penipuan

Bos Samsung Lee Jae-yong.

Drama Hukum 1 Dekade Berakhir, Bos Samsung Lee Jae-yong Bebas dari Tuduhan Penipuan

July 17, 2025
Share on FacebookShare on Twitter

MAHKAMAH Agung Korea Selatan resmi membebaskan pimpinan Samsung Group, Lee Jae-yong, dari seluruh tuduhan penipuan terkait kasus merger kontroversial tahun 2015. Putusan ini sekaligus mengakhiri drama pertarungan hukum selama lebih dari sepuluh tahun dan sempat mengguncang dunia bisnis Korea Selatan.

Lee Jae-yong, cucu pendiri Samsung dan pemimpin de facto perusahaan sejak 2014, sebelumnya dituduh melakukan manipulasi saham dan akuntansi dalam proses penggabungan dua anak perusahaan: Samsung C&T dan Cheil Industries, senilai sekitar USD 8 miliar.

You might also like

HNSI Riau Gelar Musda, Dorong Pengelolaan Sumber Daya Laut Secara Berkelanjutan

HNSI Riau Gelar Musda, Dorong Pengelolaan Sumber Daya Laut Secara Berkelanjutan

July 11, 2025
BTN Kenalkan KPR Subsidi Indonesia dalam Forum Keuangan Berkelanjutan Dunia

BTN Kenalkan KPR Subsidi Indonesia dalam Forum Keuangan Berkelanjutan Dunia

June 20, 2025

Namun, dalam putusan final yang dibacakan Kamis, 17 Juli 2025, Mahkamah Agung menegaskan bahwa tidak ditemukan pelanggaran hukum dalam merger tersebut, serta menyatakan bahwa perlakuan akuntansi di Samsung Biologics juga sah. Ini menjadi penguatan atas dua vonis bebas sebelumnya di pengadilan tingkat pertama dan banding.

“Mahkamah Agung telah secara jelas menyatakan bahwa merger dan praktik akuntansi yang dilakukan sah menurut hukum,” kata pengacara Samsung dalam pernyataan resminya, dilansir dari BBC. “Kami mengapresiasi keputusan pengadilan setelah proses hukum yang menyeluruh selama lima tahun.”

Tuduhan terhadap Lee bermula setelah ayahnya, Lee Kun-hee, mengalami serangan jantung dan koma pada 2014. Lee Jae-yong disebut-sebut mempercepat pengambilalihan kendali atas Samsung melalui merger yang dianggap merugikan pemegang saham minoritas. Jaksa menilai merger itu sebagai bagian dari skema pewarisan kekuasaan menggunakan cara-cara ilegal.

Pada 2024, pengadilan distrik di Seoul memutuskan Lee tidak bersalah atas seluruh dakwaan. Jaksa sempat mengajukan banding, namun pengadilan tinggi dan akhirnya Mahkamah Agung tetap memutuskan bahwa Lee tidak melakukan pelanggaran hukum.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena berkaitan dengan chaebol — konglomerat keluarga besar yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian Korea Selatan. Banyak pihak menilai putusan ini akan menjadi penentu arah baru dalam hubungan antara kekuasaan bisnis dan hukum di Negeri Ginseng.

Pertarungan hukum Lee Jae-yong terjadi di tengah tantangan besar yang dihadapi Samsung, termasuk persaingan ketat di pasar teknologi global dan tekanan terhadap kinerja saham perusahaan. Dengan putusan ini, Lee diprediksi dapat lebih fokus dalam memimpin transformasi Samsung ke era teknologi baru, termasuk pengembangan kecerdasan buatan dan semikonduktor.***

Previous Post

Ada Perjanian Google soal Co-Investment 30% dalam Proyek Laptop Chromebook yang Menyeret Nadiem Makarim

Next Post

Harga CPO Melemah, Pasar Tunggu Data Ekspor dan Produksi Malaysia

Berita Terkait

HNSI Riau Gelar Musda, Dorong Pengelolaan Sumber Daya Laut Secara Berkelanjutan
berita-pilihan

HNSI Riau Gelar Musda, Dorong Pengelolaan Sumber Daya Laut Secara Berkelanjutan

by admin
July 11, 2025
0

PEKANBARU – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Riau menggelar Musyawarah Daerah (Musda) di Hotel Furaya Pekanbaru, Jumat, 11 Juli 2025. Musda kali...

Read more
BTN Kenalkan KPR Subsidi Indonesia dalam Forum Keuangan Berkelanjutan Dunia

BTN Kenalkan KPR Subsidi Indonesia dalam Forum Keuangan Berkelanjutan Dunia

June 20, 2025
APBNP 2025 Berpotensi Disusun Ulang, Penerimaan Pajak Turun Tajam

APBNP 2025 Berpotensi Disusun Ulang, Penerimaan Pajak Turun Tajam

May 9, 2025
Agatha Chelsea dan Theo Derick Bahas Realitas UMR yang Hanya Cukup untuk Bayar Kos

Agatha Chelsea dan Theo Derick Bahas Realitas UMR yang Hanya Cukup untuk Bayar Kos

April 25, 2025
Next Post
Harga CPO Melemah, Pasar Tunggu Data Ekspor dan Produksi Malaysia

Harga CPO Melemah, Pasar Tunggu Data Ekspor dan Produksi Malaysia

BeritaPontianak.com

© 2023 Berita Pontianak.

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

No Result
View All Result
  • Home
  • Regional
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekbis
  • Politik
  • Teknologi

© 2023 Berita Pontianak.