• Home
  • Regional
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekbis
  • Politik
  • Teknologi
No Result
View All Result
  • Home
  • Regional
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekbis
  • Politik
  • Teknologi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Bahaya Video Shorts bagi Anak: Hiburan Instan yang Bisa Berdampak Panjang

Bahaya Video Shorts bagi Anak: Hiburan Instan yang Bisa Berdampak Panjang

October 23, 2025
Share on FacebookShare on Twitter

Video pendek atau shorts kini menjadi salah satu bentuk hiburan paling populer di dunia digital. Platform seperti YouTube Shorts, TikTok, dan Instagram Reels menyajikan video berdurasi singkat yang menarik, lucu, dan mudah diakses hanya dengan sentuhan jari. Namun, di balik tampilan yang menghibur, ada bahaya tersembunyi yang mengintai anak-anak ketika mereka terlalu sering menonton video jenis ini tanpa pengawasan.

Salah satu bahaya utama dari video shorts adalah potensi kecanduan. Durasi yang pendek dan algoritma yang terus menampilkan video baru membuat anak-anak sulit berhenti menonton. Setiap kali satu video selesai, muncul video lain yang lebih menarik — dan siklus ini terus berulang tanpa disadari. Pola ini dapat mengaktifkan sistem dopamin di otak, sama seperti efek bermain gim atau konsumsi gula berlebih. Akibatnya, anak-anak menjadi terbiasa dengan hiburan cepat dan kehilangan kemampuan untuk fokus pada hal-hal yang membutuhkan konsentrasi lebih lama, seperti membaca atau belajar.

You might also like

Agar Teknologi Tak Mengambil Peran Keluarga: Tips Harmonis di Era ChatGPT

Agar Teknologi Tak Mengambil Peran Keluarga: Tips Harmonis di Era ChatGPT

November 13, 2025
Kenapa WiFi Publik Berbahaya? Ini Peringatan Terbaru Google untuk Android

Kenapa WiFi Publik Berbahaya? Ini Peringatan Terbaru Google untuk Android

November 12, 2025

Selain kecanduan, paparan konten yang tidak sesuai usia juga menjadi ancaman serius. Meski beberapa platform mengklaim memiliki filter dan mode anak, sistem tersebut tidak selalu bekerja sempurna. Anak bisa dengan mudah menemukan video berisi kekerasan, kata-kata kasar, hingga adegan yang tidak pantas. Dalam jangka panjang, paparan konten seperti ini dapat memengaruhi perkembangan moral, emosi, dan pola pikir anak. Mereka mungkin meniru perilaku atau bahasa yang tidak sesuai dengan usianya karena merasa hal itu dianggap lucu atau keren.

Efek lain yang jarang disadari adalah penurunan kemampuan konsentrasi dan daya tahan fokus. Karena terbiasa dengan video berdurasi 15–60 detik, anak-anak mulai kehilangan kesabaran untuk menikmati hal-hal yang memerlukan waktu lebih lama. Akibatnya, mereka mudah bosan di sekolah, sulit menyelesaikan tugas, dan cenderung memilih hiburan instan ketimbang aktivitas produktif. Beberapa psikolog anak bahkan menyebut fenomena ini sebagai “attention span collapse” — penurunan kemampuan fokus akibat terlalu banyak terpapar konten cepat.

Tak kalah berbahaya, video shorts juga bisa menimbulkan gangguan pada citra diri anak. Banyak video menampilkan gaya hidup, penampilan, atau standar kecantikan yang tidak realistis. Anak yang masih dalam tahap mencari jati diri mudah terpengaruh dan membandingkan dirinya dengan apa yang dilihat di layar. Hal ini bisa menimbulkan rasa minder, stres, bahkan depresi ringan, terutama jika mereka merasa tidak bisa meniru atau mencapai standar yang ditampilkan para kreator konten.

Dari sisi sosial, kebiasaan menonton video pendek tanpa kontrol juga dapat menghambat interaksi langsung antara anak dan lingkungannya. Anak menjadi lebih suka menyendiri dengan ponsel, enggan bermain di luar rumah, dan berkurang waktu berkomunikasi dengan keluarga. Padahal, interaksi sosial sangat penting bagi perkembangan emosional dan kemampuan bersosialisasi anak di masa depan.

Orang tua memiliki peran penting dalam mencegah dampak negatif ini. Pendampingan dan batasan waktu penggunaan gawai perlu diterapkan secara konsisten. Anak sebaiknya tidak dibiarkan menonton video shorts lebih dari 30 menit per hari, dan kontennya harus disesuaikan dengan usia mereka. Ajak anak berdialog tentang apa yang mereka tonton, bantu mereka memahami mana yang baik untuk ditiru dan mana yang harus dihindari.

Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk menjadi contoh dalam penggunaan gawai. Anak belajar dari kebiasaan yang mereka lihat di rumah. Jika orang tua bisa menunjukkan penggunaan ponsel yang sehat — seperti tidak terlalu lama bermain media sosial — maka anak pun akan meniru kebiasaan baik tersebut.

Video shorts memang menyenangkan dan bisa menjadi sarana hiburan atau edukasi jika digunakan dengan bijak. Namun, tanpa pengawasan dan batasan, hiburan singkat ini dapat membawa dampak panjang bagi perkembangan anak. Di tengah derasnya arus konten digital, tugas orang tua bukan melarang, tetapi mengarahkan agar anak tetap menikmati dunia digital dengan cara yang sehat, aman, dan seimbang.

Previous Post

Ingin Kuliah ke Luar Negeri? Ini Rahasia Lolos Seleksi dan Dapat Beasiswa

Next Post

Olahraga Terbaik Saat Pagi Baru Terbangun: Segarkan Tubuh, Tenangkan Pikiran

Berita Terkait

Agar Teknologi Tak Mengambil Peran Keluarga: Tips Harmonis di Era ChatGPT
Teknologi

Agar Teknologi Tak Mengambil Peran Keluarga: Tips Harmonis di Era ChatGPT

by admin
November 13, 2025
0

Teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT kini hadir di berbagai aspek kehidupan. Mulai dari membantu pekerjaan, menjadi sumber belajar, hingga menjadi...

Read more
Kenapa WiFi Publik Berbahaya? Ini Peringatan Terbaru Google untuk Android

Kenapa WiFi Publik Berbahaya? Ini Peringatan Terbaru Google untuk Android

November 12, 2025
Tips Aman Menyimpan Uang di Aplikasi Digital agar Tidak Kena Tipu

Tips Aman Menyimpan Uang di Aplikasi Digital agar Tidak Kena Tipu

November 5, 2025
Internet Langsung dari Satelit: Inovasi Starlink dan Samsung Ubah Masa Depan 6G

Internet Langsung dari Satelit: Inovasi Starlink dan Samsung Ubah Masa Depan 6G

November 3, 2025
Next Post
Olahraga Terbaik Saat Pagi Baru Terbangun: Segarkan Tubuh, Tenangkan Pikiran

Olahraga Terbaik Saat Pagi Baru Terbangun: Segarkan Tubuh, Tenangkan Pikiran

BeritaPontianak.com

© 2023 Berita Pontianak.

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

No Result
View All Result
  • Home
  • Regional
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekbis
  • Politik
  • Teknologi

© 2023 Berita Pontianak.